SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Para ilmuwan menyadari bahwa mereka melihat dua kali lebih banyak katai coklat yang ditemukan selama beberapa dekade

Para ilmuwan menyadari bahwa mereka melihat dua kali lebih banyak katai coklat yang ditemukan selama beberapa dekade

New York (AFP) – Benda langit yang ditemukan beberapa dekade lalu sebenarnya adalah benda langit kembar yang mengorbit satu sama lain. Studi baru Mengonfirmasi.

Para ilmuwan masih bingung dengan objek yang dikenal sebagai Gliese 229B, katai coklat pertama yang ditemukan 30 tahun lalu. Katai coklat terkadang disebut bintang gagal karena lebih ringan dari bintang, namun lebih berat dari planet gas raksasa.

Benda ini tampak sangat redup karena massanya. Para astronom telah mengumpulkan bukti optik dan kimia menggunakan… Teleskop yang sangat besar Di Chili kami memperhatikan bahwa mereka adalah dua pasang yang mengorbit berdekatan satu sama lain.

“Ini menyelesaikan kontradiksi yang mencolok,” kata Kevin Lohman, astronom di Pennsylvania State University yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Kembarannya mengorbit di sekitar bintang kecil yang berjarak sekitar 18 tahun cahaya. Satu tahun cahaya sama dengan 5,8 triliun mil.

Para astronom telah mengamati pasangan katai coklat sebelumnya, tetapi pasangan ini bergerak pada jarak yang lebih dekat. Mereka mengorbit satu sama lain setiap 12 hari, kurang dari waktu yang dibutuhkan Bulan untuk mengorbit Bumi.

“Ini menunjukkan kepada Anda betapa anehnya alam semesta, dan betapa berbedanya tata surya dengan tata surya kita,” kata rekan penulis studi Rebecca Oppenheimer dari American Museum of Natural History.

Penelitian ini dipublikasikan pada hari Rabu di jurnal Nature.

Rekan penulis Jerry Schwan dari California Institute of Technology mengatakan penemuan si kembar berarti mungkin ada katai coklat lain yang mengintai pasangan tersembunyinya.

___

Departemen Kesehatan dan Sains Associated Press menerima dukungan dari Grup Media Sains dan Pendidikan di Howard Hughes Medical Institute. AP bertanggung jawab penuh atas semua konten.

READ  Venus tidak dapat menopang kehidupan di awan, tetapi Jupiter memiliki potensi