SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Astronot China turun dari unit utama Stasiun Luar Angkasa Tianhe China pada hari Minggu.  Foto: Fan Wei/GT

Dua astronot Tiongkok meninggalkan Unit Tianhe, untuk melakukan perjalanan luar angkasa dan misi lainnya

Astronot China turun dari unit utama Stasiun Luar Angkasa Tianhe China pada hari Minggu.  Foto: Fan Wei/GT

Astronot China turun dari unit utama Stasiun Luar Angkasa Tianhe China pada hari Minggu. Foto: Fan Wei/GT

Dua astronot China, atau astronot, keluar dari unit dasar Stasiun Luar Angkasa Tianhe China masing-masing pada pukul 8:11 dan 11.02 pada hari Minggu (waktu Beijing), untuk melakukan serangkaian misi yang direncanakan, termasuk menguji lengan robot.

Taikonaut Liu Boming, salah satu dari tiga anggota awak Shenzhou-12 yang saat ini bekerja di unit pangkalan stasiun ruang angkasa Tianhe China, membuka kabin pada hari Minggu sekitar pukul 08:11 dan memulai EVA pertama untuk membangun teater stasiun ruang angkasa.

The Global Times of China’s Manned Space Agency (CMSA), mengetahui pada pukul 11:02 pagi bahwa Liu dan rekan awaknya Tang Hongbo, mengenakan pakaian antariksa generasi baru dengan nama sandi Feitian, telah berhasil keluar dari kabin satu per satu.

Foto: CGTN

Foto: CGTN

Menurut siaran pers CMSA, kedua stasiun kaki dipasang di lengan robot dan stasiun kerja di luar kabin.

Nantinya, mereka diharapkan bekerja untuk melakukan pekerjaan terkait termasuk mengangkat kamera panorama di luar unit pangkalan Tianhe.

Astronot ketiga Ni Hai Sheng, komandan misi Shenzhou-12, terlihat melalui siaran langsung China Central Television (CCTV) mengoperasikan sistem lengan robot cerdas dari dalam untuk membantu sesama anggota kru melakukan perjalanan ruang angkasa dan misi lainnya.

Ini adalah kedua kalinya EVA dibuat dalam sejarah luar angkasa China, setelah Shenzhou-7 pada 2008, di mana Liu membantu astronot Zhai Zhigang menyelesaikan perjalanan luar angkasa pertama negara itu.

Global Times mengetahui dari China Academy of Aerospace Technology (CAST) bahwa sistem senjata robotik di stasiun luar angkasa China adalah yang paling kompleks, berukuran terbesar, dengan sistem mekanis presisi tertinggi untuk kontrol ruang angkasa.

Panjang lengan robot yang terbuka adalah 10,2 meter, dan kapasitas pemuatan maksimum adalah 25 ton, yang mampu memindahkan unit laboratorium luar angkasa stasiun di masa depan.