SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Dampak kesehatan dari makanan ultra-olahan

Dampak kesehatan dari makanan ultra-olahan

Dalam hal pola makan, makanan ultra-olahan sering dikaitkan dengan dampak negatif pada kesehatan kita. Berita Kesehatan Terbaru: Berita Health Beat on Action 7 Dr. Abinash Acharikar, pakar kesehatan di Universitas New Mexico, menjelaskan apa yang harus dihindari makan. Makanan ultra-olahan adalah makanan yang banyak mengalami proses industri. Makanan tersebut sering kali mengandung bahan tambahan, pengawet, dan bahan buatan yang biasanya tidak Anda gunakan di dapur rumah. Contohnya termasuk sereal manis, soda, keripik kentang, dan pizza beku. kata Acharkar. “Mereka didesain murah dan sangat enak, itulah sebabnya mereka sangat populer.” Acharkar juga mengatakan bahwa jenis makanan ini mencakup sekitar 60% dari rata-rata pola makan orang Amerika. Pada anak-anak dan remaja, persentase ini bahkan lebih tinggi, yaitu sekitar 66% dari konsumsi. Penting untuk memahami risiko kesehatan dasar yang terkait dengan makanan olahan ini. Achrekar mengatakan, penelitian mengenai topik tersebut masih terus dilakukan. Dia menambahkan: “Banyak penelitian menunjukkan bahwa makan terlalu banyak makanan olahan dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung dan bahkan depresi. Makanan ini cenderung tinggi gula, garam dan lemak tidak sehat, namun rendah nutrisi seperti seperti serat dan protein.” Salah satu hal utama yang dapat Anda fokuskan adalah makan lebih banyak makanan utuh. Makanan ini termasuk buah-buahan dan sayuran segar serta makanan yang dibuat dari awal. Ikuti Achrekar di Facebook dan Instagram.

Dalam hal pola makan, makanan ultra-olahan sering dikaitkan dengan dampak negatif pada kesehatan kita.

Berita kesehatan terkini: Berita kesehatan di Action 7 News

Dr Abinash Acharikar, pakar kesehatan di University of New Mexico, menjelaskan apa saja yang sebaiknya Anda hindari.

READ  Gerakan untuk menjadikan tempat kerja "ramah menopause"

Makanan ultra-olahan adalah makanan yang mengalami banyak proses industri. Makanan tersebut sering kali mengandung bahan tambahan, pengawet, dan bahan buatan yang biasanya tidak Anda gunakan di dapur rumah. Contohnya termasuk sereal manis, minuman ringan, keripik kentang, dan pizza beku, ” kata Achrekar. “Mereka didesain murah dan sangat enak, itulah sebabnya mereka sangat populer.”

Akhrakar menambahkan bahwa jenis makanan ini mencakup sekitar 60% dari rata-rata pola makan orang Amerika. Pada anak-anak dan remaja, persentase ini bahkan lebih tinggi, yaitu sekitar 66% dari konsumsi.

Penting untuk memahami risiko kesehatan yang terkait dengan makanan olahan ini. Achrekar mengatakan, penelitian mengenai topik tersebut masih terus dilakukan.

“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan terlalu banyak makanan ultra-olahan dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan bahkan depresi,” kata Achrekar. “Makanan ini cenderung tinggi gula, garam, dan lemak tidak sehat, namun rendah nutrisi seperti serat dan protein.”

Salah satu kunci yang dapat Anda fokuskan adalah mengonsumsi lebih banyak makanan utuh, termasuk buah-buahan dan sayuran segar serta makanan yang dibuat dari awal.

Ikuti Achrekar di Facebook Dan Instagram.