SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Filipina mencatat kesenjangan perdagangan terbesar pada Oktober sejak awal 2019; Pertempuran bank sentral meningkat dalam keluhan peretasan akun

Data pemerintah minggu ini menunjukkan bahwa defisit perdagangan bulanan Filipina melebar menjadi $4,02 miliar pada Oktober, kesenjangan terbesar sejak Januari 2019, karena impor terus melampaui pertumbuhan ekspor.

Otoritas Statistik Filipina mengatakan bahwa impor pada Oktober melonjak 25,1% dari tahun sebelumnya menjadi 10,43 miliar dolar AS, sementara ekspor naik 2% menjadi 6,41 miliar dolar AS.

Sementara itu, kepala bank sentral Filipina mengatakan pada hari Minggu bahwa bank sentral Filipina sedang memantau peningkatan keluhan tentang rekening bank yang diretas dari beberapa pengguna media sosial dan bekerja dengan bank konsumen untuk memecahkan masalah, melalui langkah-langkah seperti penggantian biaya.

Gubernur Bank Benjamin Diokno mengatakan bank bekerja sama dengan BDO Unibank, bank terbesar di Asia Tenggara, dan Unionbank di Filipina untuk mengambil langkah-langkah perbaikan, termasuk pembayaran.

“Bangko Sentral ng Pilipinas akan melakukan segala daya untuk memastikan integritas dan keamanan sistem keuangan, serta melindungi konsumen keuangan,” tambah Diokno dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa BDO sedang mempelajari setiap kasus dan akan menanggapi mereka yang terkena dampak, sementara Edwin Bautista, presiden Unionbank, mengatakan kepada Reuters bahwa pelanggannya termasuk di antara bank yang menerima dana dari rekening BDO.

Kurang dari 10 rekening Unionbank yang menerima dana dari rekening BDO telah dibekukan, kata Bautista, seraya menambahkan bahwa bank mengambil langkah hukum terhadap pengguna yang mengizinkan rekening mereka digunakan untuk kegiatan kriminal.

Bank belum bisa memperkirakan besaran transfernya.

Penjahat terkadang menargetkan sistem perbankan di Filipina.

Pada tahun 2016, rekening dengan Rizal Commercial Banking Corp yang berbasis di Manila menerima $81 juta yang dicuri dari rekening pusat Bangladesh di Federal Reserve Bank of New York, sebelum menghilang ke kasino di Filipina.

READ  Xerox mengumumkan kematian tak terduga dari Wakil Ketua dan CEO John Vicentine

Pencuri menggunakan pesanan palsu pada sistem pembayaran SWIFT untuk melakukan pencurian mereka. – Reuters