SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Inilah mengapa air laut asin, bukan manis – Enseñame de Ciencia

Inilah mengapa air laut asin, bukan manis – Enseñame de Ciencia

Ada banyak pertanyaan yang mungkin kita tanyakan pada diri kita sendiri sebagai anak-anak atau orang dewasa, yang belum kita temukan jawaban yang memuaskan kita, tetapi yang terpenting adalah memiliki benih keingintahuan yang memungkinkan kita menyelidiki diri sendiri dan menemukan jawabannya. Kami ingin.

Anda mungkin pernah bertanya-tanya mengapa laut ada air asin Ini bukan air tawar, meski banyak sungai mengalir ke dalamnya. Atau mengapa kita lebih mudah terapung di air laut daripada di air tawar.

Nah, hari ini kami menjelaskan alasan aneh mengapa air laut lebih asin daripada manis, dan jawabannya tidak mudah, tetapi kami yakin itu akan menjawab pertanyaan Anda.

Mengapa air laut asin dan tidak manis?

lautnya air asin Karena banyaknya proses alami yang terjadi di Bumi, yang bersama-sama menyebabkan konsentrasi natrium klorida (garam) yang tinggi, yang memengaruhi kepadatannya.

Berikut ini menjelaskan proses terpenting yang membuat laut menjadi asin:

  • Erosi dan pencucianSeiring waktu, air tawar mengalir dari permukaan bumi melalui sungai dan mengalir ke lautan. Selama perjalanannya, air berinteraksi dengan tanah dan bebatuan, melarutkan mineral dan garam. Garam-garam ini diangkut ke lautan, secara bertahap meningkatkan salinitasnya.
  • Aktivitas Vulkanik: Gunung berapi laut dan terestrial melepaskan gas dan material vulkanik, termasuk mineral dan senyawa garam, ke lautan. Masukan material ini berkontribusi pada kandungan garam air laut.
  • Siklus air: termasuk siklus air Penguapan air lautan, diikuti oleh pembentukan awan dan presipitasi dalam bentuk hujan atau salju. Namun, selama proses penguapan, hanya air murni yang menguap, meninggalkan garam dan mineral di lautan. Oleh karena itu, presipitasi yang jatuh dari awan relatif bebas garam dan memiliki salinitas yang jauh lebih sedikit, yang berkontribusi terhadap keberadaan air tawar di danau, sungai, dan badan air pedalaman lainnya.
  • Siklus geologis: Selama jutaan tahun, lautan terbentuk dan berevolusi melalui perubahan geologis, seperti pembukaan dan penutupan cekungan samudra. Selama proses ini, mineral dan garam menumpuk dan terkonsentrasi di massa air samudera.

Karena proses gabungan ini, air laut mengandung berbagai garam dan mineral terlarut, yang memberikan rasa asin dan kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan air tawar. Namun, penting untuk dicatat bahwa ada juga badan air tawar di Bumi, seperti danau dan sungai, yang muncul terutama dari presipitasi dan tidak mengalami akumulasi garam dan mineral seperti lautan.

Persentase air tawar jauh lebih sedikit daripada air asinInilah mengapa penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan dan daur ulangnya, karena itulah yang dibutuhkan oleh kebanyakan makhluk hidup untuk diminum.

Semoga akhir pekanmu menyenangkan.

Berbagi ilmu, berbagi ilmu.