SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Ketegangan meningkat antara Israel dan Lebanon karena serangan baru Hizbullah

Pada Sabtu pagi, pemboman Israel menargetkan sebuah sekolah di Deir al-Balah, selatan Jalur Gaza, menewaskan hampir tiga puluh orang, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. Serangan tersebut terjadi sehari sebelum para pejabat dari Amerika Serikat, Mesir, Qatar dan Israel bertemu di Italia untuk membahas negosiasi penyanderaan yang sedang berlangsung dan gencatan senjata dalam konflik tersebut.

Saat ini, Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati kerangka dasar proposal yang sedang dipertimbangkan. Namun negara Yahudi tersebut mengklaim bahwa mereka tidak akan menawarkan gencatan senjata apa pun sampai mereka mencapai “kemenangan penuh” atas “musuhnya.”

Warga Palestina yang mengungsi dari lingkungan mereka mencari perlindungan di Khan Yunis, di Jalur Gaza, di tengah serangan Israel terhadap Hamas. Gambar: Bloomberg

Di Palestina, situasinya berbeda setelah serangan itu. Juru bicara Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Setiap kali pendudukan mengebom sebuah sekolah yang menampung pengungsi, kami hanya melihat sedikit kecaman dan kecaman yang tidak akan memaksa pendudukan menghentikan agresi berdarahnya.” “

Secara paralel, pada Sabtu sore yang sama, Israel menerima tanggapan dari Lebanon. Hizbullah menembakkan rentetan roket yang ditembakkan dari negara itu ke Dataran Tinggi Golan, di mana layanan medis darurat Israel melaporkan bahwa sedikitnya 11 orang tewas.

Menurut pernyataan juru bicara militer Israel Daniel Hagari, ini adalah “serangan paling berdarah terhadap warga sipil Israel sejak 7 Oktober,” dan dia menyatakan bahwa negaranya akan mempersiapkan “respon terhadap Hizbullah, dan kami akan mengambil tindakan.” Terkait Magen David Adom, usia korban berkisar antara 10 hingga 20 tahun sejak penyerangan terjadi di lapangan sepak bola di kota Majdal Shams. Sembilan orang yang terluka berada dalam kondisi kritis.

Dalam konteks ini, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz menyatakan bahwa “Serangan Hizbullah hari ini melewati semua garis merah, dan tanggapannya akan sesuai.” Dia menambahkan: “Kita sedang mendekati momen perang habis-habisan melawan Hizbullah dan Lebanon.”