SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Mana yang lebih sehat, gula atau pemanis buatan?

Dalam beberapa tahun terakhir, keraguan telah muncul tentang apa yang lebih sehat, jika dikonsumsi Pemanis dan pemanis buatan sebagai pengganti Gula. Tapi apakah benar lebih baik mengkonsumsi produk-produk jenis ini?

Diketahui bahwa konsumsi gula Kelebihannya bisa berbahaya bagi kesehatan, karena menyebabkan penyakit seperti diabetes, gagal ginjal, kerusakan gigi dan obesitas. Untuk alasan ini, mereka telah meluncurkan produk yang berusaha untuk menggantikan makanan ini, yang menjanjikan lebih sehat, lebih ringan dan direkomendasikan dalam diet untuk memuaskan keinginan untuk sesuatu yang manis atau sebagai pengganti gula.

Gula digunakan dalam permen, air, jus, yogurt, dan soda diet. Menurut para ahli, pemanis buatan dapat bertindak sebagai alat untuk mengurangi asupan gula, mengurangi makanan manis, dan bahkan bermanfaat untuk menurunkan berat badan.

Foto: iStock

Apa pendapat para ahli tentang gula versus pemanis?

Namun, tidak semuanya sebagus kelihatannya, karena pemanis Dan pemanis dapat menyebabkan efek pada tingkat hormonal, pada tingkat gula dalam darah dan masalah dengan metabolisme. Inilah sebabnya mengapa banyak ahli dan ahli gizi tidak mengkualifikasikannya sebagai alternatif yang benar-benar sehat.

Di antara pemanis yang paling umum adalah sucralose, juga dikenal sebagai Splenda, aspatamo, yang ditemukan dalam minuman ringan “ringan”, dan stevia, yang dipasarkan sebagai produk organik sepenuhnya.

Sebelumnya, ada mitos bahwa konsumsi pemanis adalah penyebab kanker. Namun, American Cancer Society melaporkan pada tahun 2016 bahwa tidak ada hubungan antara pemanis rendah kalori dan kanker pada manusia.

Beberapa penelitian telah menemukan itu juga pemanis Mereka dapat menyebabkan kerusakan pada flora usus, menyebabkan ketidakseimbangan kadar insulin dan menciptakan perasaan kecanduan produk manis.