SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pekerja lab menemukan termos dengan tulisan "cacar" di fasilitas Merck

Pekerja lab menemukan termos dengan tulisan “cacar” di fasilitas Merck

Seorang peneliti di fasilitas Merck di luar Philadelphia menemukan beberapa botol berlabel “cacar” Menurut stasiun TV lokal.

Labu itu ditemukan di lemari es Senin malam dan peringatan dikirim ke Departemen Keamanan Dalam Negeri, WPVI melaporkan. Kantor berita mencatat bahwa ada dua situs Merck di dekat Philadelphia; Namun, dia mengaku belum bisa memastikan di mana guci itu ditemukan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan dalam email ke The Hill bahwa “tidak ada indikasi bahwa siapa pun telah terpapar sejumlah kecil botol beku.”

“Volume beku yang disebut ‘cacar’ secara tidak sengaja ditemukan oleh seorang pekerja laboratorium saat membersihkan lemari es di fasilitas yang melakukan penelitian vaksin di Pennsylvania. CDC dan mitra administrasi dan penegak hukumnya sedang menyelidiki masalah ini dan isi botol tampaknya utuh,” kata CDC.

CDC menambahkan, “Pekerja laboratorium yang menemukan botol itu mengenakan sarung tangan dan masker wajah. Kami akan memberikan rincian lebih lanjut saat tersedia.”

Laporan berita Yahoo Bahwa CDC akan tiba di lab pada hari Rabu untuk mendapatkan botol.

Menurut Yahoo News, cacar, juga dikenal secara ilmiah sebagai virus cacar, sangat mematikan sehingga hanya dua laboratorium di seluruh dunia yang memiliki izin untuk menyimpan sampelnya. Satu di Rusia dan yang lainnya di lokasi CDC di Atlanta.

Pada tahun 1980, Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan cacar untuk diberantas secara global setelah upaya vaksinasi bersama di seluruh negara.

Sebelum vaksinasi meluas, virus yang sangat menular menginfeksi sekitar 15 juta orang setiap tahun dan membunuh hampir sepertiga dari mereka, WPVI mencatat, menambahkan bahwa wabah terakhir di Amerika Serikat terjadi pada tahun 1947.

Merck, Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Institut Kesehatan Nasional tidak segera menanggapi permintaan komentar.