SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Seorang pemain sepak bola Tunisia meledakkan dirinya setelah “dituduh secara tidak adil” melakukan terorisme

Seorang pemain sepak bola Tunisia meledakkan dirinya setelah “dituduh secara tidak adil” melakukan terorisme

Pemain sepak bola Tunisia Nizar Issawi Dia meninggal pada hari Jumat karena luka bakar tingkat tiga yang dideritanya setelah dia memutilasi dirinya sendiri pada Senin lalu sebagai protes terhadap Pelanggaran polisisetelah dituduh melakukan terorisme karena konflik lingkungan di wilayah tersebut Kairouan (pusat kota).

Dalam video langsung yang diposting di media sosial, pemuda itu menjelaskan, “Karena pertengkaran dengan orang yang menjual pisang seharga 10 dinar, saya pergi ke kantor polisi dan mereka menginterogasi saya atas tuduhan terorisme. Terorisme karena pengaduan tentang pisang.” Sebelum beraksi di depan Mabes Polri.

Issawi35 tahun dan mantan pemain tim Federasi Olahraga Monastir (Kelas Satu), dia adalah ayah dari empat anak. Tubuhnya yang tak bernyawa dibawa keluar pada hari Jumat Unit luka bakar utama Dari ibukota ke kampung halamannya, HafuzBanyak tetangga yang menyapanya untuk berpamitan.

Aksi protes dilakukan di depan kantor polisi

Aparat keamanan menggunakan gas air mata untuk membubarkan puluhan warga yang berdemonstrasi di depan kantor polisi untuk mengecam kematian syuhada tersebut Issawiyang memaksa bisnis di daerah tersebut tutup.

Dan pada tahun 2018, pembunuhan pemuda lain dalam keadaan yang sama memicu gelombang protes di Kasserine (selatan) terhadap kondisi kehidupan yang memburuk di salah satu wilayah termiskin di negara itu.

Abdul Razzaq RizkyFotografer berusia 32 tahun yang bekerja untuk saluran TV swasta membakar dirinya secara langsung di media sosial untuk mengecam marginalisasi dan penelantaran kaum muda yang menganggur.

rezgui Dia memperjelas bahwa dengan melakukan itu dia bermaksud memulai revolusi seperti yang meletus pada 2011 setelah pembakaran. Mohamed Bouazizidi kota tetangga Sidi Buzidyang mengakhiri dua dekade kediktatoran Zine El Abidine Ben Ali.

READ  Ribuan orang di seluruh Eropa memprotes penguncian baru

Anda mungkin juga tertarik dengan: Komando Bersenjata Melepaskan Api Di Spa Di Guanajuato, Membunuh Tujuh