SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Studi menunjukkan bahwa dosis tunggal vaksin Pfizer atau Astra Zeneca kurang efektif terhadap varian Delta

Satu sebuah pelajaran Diterbitkan di majalah bergengsi alam Saya menyebutkan bahwa itu kurang efektif dosis Dari Serum Dari Pfizer Sebuah AstraZeneca Vs versi baru dari COVID-19 Delta.

Dalam studi majalah alamDan Database vaksinator di Israel digunakan. Dalam sampel ini ditemukan bahwa vaksin messenger RNA, seperti yang diproduksi oleh Pfizer, AstraZeneca dan Moderna, kurang efektif dalam mencegah kasus Covid-19 bergejala delta-variabel pada titik di mana pasien hanya menerima satu dosis.

Meskipun demikian, penelitian yang sama menunjukkan bahwa dosis kedua memberikan perlindungan yang lebih besar terhadap sisa varian virus Corona yang saat ini beredar di dunia, termasuk varian delta.

Tentu saja, dalam beberapa minggu dan bahkan bulan sebelum menerima dosis kedua, pasien akan rentan terhadap varian delta meskipun dia telah menerima vaksin pertama.

Studi Dosis Tunggal Vaksin Pfizer atau Astra Zeneca Terhadap Variabel Delta

Foto: Adobe Stock

alternatif Delta Ini telah menciptakan ketegangan di seluruh dunia karena meningkatnya kasus serius, terutama di kalangan anak muda, dan munculnya gelombang baru virus. Selain fakta bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa itu adalah jenis virus bermutasi yang menyebar lebih cepat dan terutama mempengaruhi populasi yang belum divaksinasi, atau yang tidak memiliki jadwal lengkap vaksinasi terhadap Covid-19.

Kemanjuran vaksin terhadap varian delta

dalam jurnal medis ilmiah Jurnal Kedokteran New England Sebuah penelitian berjudul “Efektivitas Vaksin COVID-19 Terhadap Variabel Delta” telah diterbitkan.

Di antara temuan yang paling menonjol dari penelitian ini, dosis Astra Zeneca atau Pfizer ditemukan 30,7% kurang efektif dibandingkan 48,7% varian virus corona non-delta.

Studi yang sama melaporkan bahwa setelah dua dosis vaksin Pfizer, 93,7% efektif melawan varian delta. Ini lebih tinggi dari apa yang dilaporkan dengan galur yang diperkirakan semula sebesar 88%.

Sedangkan pada vaksin Astra Zeneca, efikasi setelah dua dosis terhadap varian delta adalah 67%, sedangkan untuk vaksin alfa asli, 74,5%. Namun, dalam penelitian mereka menunjukkan bahwa ini tidak menunjukkan bahwa AstraZeneca Tidak berhasil, karena penurunannya terlalu sedikit.

Ini adalah contoh yang baik bahwa kedua vaksin bekerja sesuai dengan apa yang telah ditunjukkan untuk menghentikan varian baru virus ini. Sementara itu, lembaga medis seperti Organisasi Kesehatan Dunia mendorong kaum muda untuk divaksinasi dan melindungi diri mereka sendiri untuk menghentikan munculnya varian baru.