SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Teleskop Webb NASA menangkap momen sekilas sebuah bintang sebelum menjadi supernova

Teleskop Webb NASA menangkap momen sekilas sebuah bintang sebelum menjadi supernova

Teleskop Luar Angkasa Webb NASA menangkap fase langka dan singkat dari sebuah bintang di konstelasi Sagitarius sebelum mati dan muncul sebagai supernova.

Gambar yang dirilis Selasa di konferensi South by Southwest di Austin, Texas, menunjukkan bintang Wolf-Rayet dalam detail yang belum pernah terjadi sebelumnya, memancarkan lingkaran cahaya ungu berkilauan saat mengembuskan gas. Saat gas menjauh dari bintang, ia mendingin, dan debu kosmik terbentuk dan bersinar dalam cahaya inframerah yang dapat dideteksi oleh Webb, Menurut NASA.

Bintang masif hanya berpacu melalui siklus hidup mereka beberapa dari mereka Itu mengalami fase Wolf-Rayet singkat sebelum menjadi supernova, yang membuat pengamatan rinci Webb tentang fase langka ini berharga bagi para astronom,” kata badan antariksa itu dalam sebuah pernyataan.

Pemandangan langka bintang Wolf-Rayet – di antara yang paling terang, paling masif, dan paling cepat terdeteksi – adalah salah satu pengamatan pertama yang dilakukan oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA pada Juni 2022, menurut agensi tersebut.

NASA


Gambar tersebut dipuji karena kemampuannya untuk menjelaskan lebih banyak tentang asal usul konstelasi, planet, dan alam semesta secara keseluruhan.

“Apa yang digambarkan oleh pertunjukan seperti ini adalah saat-saat terakhir bintang, yang sangat penting dalam hal evolusi bintang dan bagaimana unsur-unsur yang memungkinkan kehidupan, seperti, benar-benar terbentuk,” menurut analis ruang CBS News Bill Harwood. “[Webb’s] Mampu melihat hal-hal seperti bintang Wolf-Rayet dalam detail yang belum pernah terjadi sebelumnya benar-benar menjanjikan hal-hal hebat untuk masa depan. Saya pikir dia akan terus meledakkan pikiran kita.”

Selain itu, NASA berharap dapat mempelajari lebih lanjut tentang asal usul debu kosmik yang dapat selamat dari ledakan supernova.

“Meskipun banyak peran penting yang dimainkan debu, masih ada lebih banyak debu di alam semesta daripada yang dapat dijelaskan oleh teori pembentukan debu para astronom saat ini,” kata badan antariksa tersebut. “Alam semesta berjalan dengan surplus anggaran debu.”

Bintang sekarat itu adalah salah satu pengamatan pertama yang dilakukan oleh teleskop Webb pada Juni 2022, menurut NASA.

Bintang itu, berjarak 15.000 tahun cahaya, berukuran 30 kali lebih masif dari matahari kita dan telah menumpahkan cukup material untuk membentuk 10 matahari, menurut badan antariksa tersebut.


READ  Kompleksitas tak terduga dari struktur Bima Sakti yang misterius