SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Lautan besar telah ditemukan di bawah kerak bumi yang mengandung lebih banyak air daripada di permukaan

Lautan besar telah ditemukan di bawah kerak bumi yang mengandung lebih banyak air daripada di permukaan

Rasanya akhir-akhir ini ada cerita sains yang luar biasa keluar setiap hari, yang semuanya mengejutkan anak muda kita.

Pertama, ada penemuan lubang hitam mengerikan yang mengarah tepat ke arah kita, lalu ditemukan lubang besar di matahari dan ditemukannya benua yang hilang setelah hilang selama 375 tahun.

Kini, orang baru menyadari bahwa ada lautan luas yang tersembunyi di bawah kerak bumi.

Ternyata ada persediaan air yang sangat besar 400 mil di bawah tanah yang tersimpan di dalam batu yang dikenal sebagai Ringwoodite.

berlangganan Ke buletin mingguan gratis baru kami dari Indy100

Para ilmuwan sebelumnya telah menemukan bahwa air disimpan di dalam batuan mantel dalam keadaan seperti spons, yang bukan cair, padat, atau gas, melainkan keadaan keempat.

Ilmiah kertas Diterbitkan pada 2014, Kekeringan Mencair di Mantel Atas dan Menyajikan Hasilnya.

Ada tiga kali lebih banyak air di bawah permukaan daripada di lautaniStock

“Ringwoodite seperti spons, menyerap air,” kata ahli geofisika Steve Jacobsen pada saat itu. “Ada sesuatu yang sangat istimewa tentang struktur kristal ringwoodite yang memungkinkannya menarik hidrogen dan memerangkap air.”

“Mineral ini bisa menampung banyak air di bawah kondisi mantel yang dalam,” tambah Jacobsen, yang merupakan bagian dari tim di balik penemuan tersebut.

Dia menambahkan, “Saya pikir kita akhirnya melihat bukti dari seluruh siklus air Bumi, yang dapat membantu menjelaskan banyaknya air cair di permukaan planet kita yang dapat dihuni. Para ilmuwan telah mencari air dalam yang hilang ini selama beberapa dekade.”

Para ilmuwan sampai pada temuan pada saat itu setelah mempelajari gempa bumi dan menemukan bahwa seismograf mengambil gelombang kejut di bawah permukaan bumi.

Dari situ, mereka dapat menetapkan bahwa air terperangkap di dalam batu yang dikenal sebagai Ringwoodite.

Jika sebuah batu hanya mengandung 1 persen air, itu berarti ada tiga kali lebih banyak air di bawah permukaan bumi daripada di lautan di permukaan.

Bagikan pendapat Anda dalam berita demokrasi kami. Klik icon vote di bagian atas halaman untuk membantu menaikkan artikel ini melalui ranking indy100.