Pejabat penyelamat mengatakan setidaknya 44 orang tewas dalam banjir dan tanah longsor di pulau provinsi timur Indonesia pada Minggu pagi.
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Rathidya Jati mengatakan kepada AFP bahwa “sembilan orang terluka dan 44 meninggal” di Kabupaten Flores Timur, dan bahwa “(…) masih di bawah lumpur”.
Hanya beberapa jam sebelum orang bangun untuk merayakan Paskah, banjir bandang disebabkan oleh hujan di Pulau Flores yang mayoritas beragama Katolik itu.
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Rathidya Jati mengatakan jembatan dan jalan di ujung timur pulau itu terendam dan hancur.
Petugas penyelamat berjuang untuk mencapai lokasi terpencil dan rentan di Kabupaten Flores Timur.
“Pulau Adonara hanya dapat diakses melalui laut, tetapi hujan – serta gelombang kuat – telah memblokir semua persimpangan jalan,” kata Caste kepada AFP, Minggu.
Cuaca ekstrem diperkirakan akan terus berlanjut dalam minggu mendatang, katanya.
Secara terpisah pada hari Minggu, dua orang tewas dalam banjir besar di kota Bhima di provinsi tetangga Nusa Tenkara Barat, kata badan bencana itu.
Kasta itu mengatakan bendungan di empat kecamatan meluap, menenggelamkan hampir 10.000 rumah di Bhima setelah hujan selama sembilan jam.
Tanah longsor yang berbahaya dan banjir bandang biasa terjadi selama musim hujan di seluruh kepulauan Indonesia, dengan curah hujan yang sering dan sesekali terjadi.
Pada bulan Januari, banjir bandang merusak kota Sumatong di Jawa Barat, menewaskan sedikitnya 40 orang.
September lalu, longsor di Kalimantan menewaskan sedikitnya 11 orang, dan beberapa bulan lalu, puluhan orang tewas akibat longsor di Sulawesi.
Badan bantuan bencana Indonesia memperkirakan bahwa 125 juta orang Indonesia – hampir setengah dari populasi negara – tinggal di daerah rawan longsor.
More Stories
How Can You Optimise the Efficiency of Your UPS Power Supply?
Pelajari cara bermain bingo onlin
Mengapa Banyak Perkelahian Hoki Meletus?