SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Berita, situasi di Gaza dan banyak lagi

Berita, situasi di Gaza dan banyak lagi

Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza mengatakan sekitar 300 rumah hancur total selama operasi Jabalia

Kolom asap membubung selama pemboman Israel di Jabalia, utara Gaza, pada 14 Mei 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. (Gambar AFP melalui Getty Images)

Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza Mahmoud Basal mengatakan kepada CNN pada hari Sabtu bahwa sekitar 300 rumah hancur total dalam waktu tujuh hari selama serangan Israel ke kamp Jabalia di Jalur Gaza utara.

Basal mengatakan bahwa timnya menemukan 150 jenazah dan menyelamatkan ratusan orang yang terluka selama seminggu terakhir di Jabalia, meskipun ada kesulitan terkait keamanan peralatan, berkurangnya pasokan bahan bakar, dan kurangnya alat berat.

Dia memperingatkan bahwa masih banyak jenazah yang tertimbun reruntuhan karena tim pertahanan sipil tidak dapat menjangkau atau mengevakuasi mereka. Basal mengatakan bahwa tim pertolongan pertamanya takut untuk mendekati daerah tertentu meskipun ada seruan bantuan dari warga, karena tembakan Israel.

Ia menambahkan, “Hari ini kami menemukan dua jenazah dari rumah Al-Daher di Jabalia, namun masih ada 15 jenazah di bawah reruntuhan, menurut informasi yang kami peroleh dari warga sekitar.”

Tim pertahanan sipil telah kehabisan bahan bakar dan kini bergantung pada sumbangan kecil dari warga. Dia menambahkan: “Berdasarkan protokol, kami harus mengirimkan 4-5 kendaraan, termasuk ambulans, untuk menanggapi setiap panggilan darurat. Sekarang kami hanya mengirimkan satu.”

“Jika mobil dan pemadam kebakaran kita kehabisan bahan bakar, itu berarti bencana. Orang yang bisa diselamatkan akan meninggal,” kata Basal.

Dia mengatakan bahwa karena kurangnya alat berat dan terbatasnya bahan bakar, upaya pencarian dan penyelamatan di seluruh Gaza menjadi terbatas.

Dua hari lalu, tim mendengar suara seorang gadis memanggil dari bawah reruntuhan rumahnya yang hancur di kamp Al-Shati. “Dia berteriak dan tim berusaha selama lima jam untuk menghubunginya, menggali dengan tangan. Namun kemudian suaranya menghilang. Ketika mereka akhirnya mencapainya, dia sudah meninggal menit.” Satu jam,” katanya.

Basal berkata: Ini adalah cerita yang berulang.

Dia berkata, “Israel menerapkan kebijakan bumi hangus,” menjelaskan bahwa setelah kunjungannya ke lingkungan Zaytoun di Kota Gaza, pada hari Sabtu, dia melihat kehancuran total. Dia mengatakan: “Satu-satunya pusat kesehatan yang mendukung masyarakat hancur. Sekolah-sekolah hancur. Sumur air hancur. Pendudukan menghancurkan segala sesuatu yang dapat mendukung kehidupan.”