SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Data panas bumi yang dapat diakses dapat meningkatkan investasi di Indonesia

Dapatkah data panas bumi yang lebih mudah diakses meningkatkan investasi di Indonesia?Pengeboran situs di Sorik Marabi, Indonesia (Sumber: KS Orka)

Dengan penelitian pemerintah, pengeboran sumur pelangsing, dan akses data yang lebih baik, pemerintah Indonesia akan dapat mendorong investasi dalam pemanasan global.

Menteri Energi dan Mineral Indonesia Arifin Dasrif memperkirakan pemerintah harus berperan besar dalam menyediakan data energi panas bumi. Akses yang lebih baik ke data akan membantu menarik lebih banyak investasi dalam pengembangan panas bumi di Indonesia.

Menurutnya, peran tersebut dilakukan melalui kontribusi Sistem Geografis pada Agenda 1, yang artinya proyek Survei Geologi dilaksanakan oleh pemerintah melalui geosains (3G) dan thin drilling di 20 wilayah potensial.

Lembaga Geografis turut andil dalam pencapaian tujuan pembangunan nasional khususnya di wilayah hulu yang meliputi potensi sumber daya geologi seperti bencana geologi, mineral, batubara, airtanah, migas dan panas bumi, geografi keteknikan, geografi struktural, dan lingkungan. .

“Diperlukan peran yang besar dari pemerintah dalam menyediakan data energi panas bumi di masa mendatang, yang diharapkan dapat mengurangi tingkat risiko pertumbuhan panas bumi, sehingga menarik partisipasi investor,” ujarnya kepada National Geographic Forum 2021 pekan ini.

Menurut Echo Pudi Lelono, Kepala Organisasi Geografis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, geografi bisa disebut sebagai basis pengembangan pertambangan mineral dan energi serta pengelolaan lingkungan dan penanggulangan bencana geologi. Pengetahuan dan informasi geografis dari berbagai investigasi geologi dan kegiatan penelitian Data dasar untuk operasi pencarian material pertambangan.

“Data geografis juga akan berguna untuk perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur, konservasi geologi, dan penanggulangan bencana geologi,” ujarnya.

Sumber: Business.com