SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kementerian Kesehatan: Tidak ada produk Kinder yang terkontaminasi di Malaysia

Kementerian Kesehatan: Tidak ada produk Kinder yang terkontaminasi di Malaysia

KUALA LUMPUR: Tidak ada produk cokelat Kinder dari pabrik cokelat Ferrero Ardennes di Arion, Belgia yang dilaporkan tercemar salmonella typhimurium bakteri telah memasuki Malaysia, kata Divisi Keamanan dan Kualitas Makanan Kementerian Kesehatan.

Direktur Senior Keamanan dan Mutu Pangan Kementerian Kesehatan, Mohd Salim Dulatti membenarkan hal tersebut berdasarkan pengecekan data melalui Food Safety Information System Malaysia dari tahun 2021 hingga sekarang.

Dia menambahkan Otoritas Keamanan Pangan Internasional juga telah mengkonfirmasi bahwa produk yang dimaksud tidak diekspor ke Malaysia.

“Produk cokelat Kinder yang masuk ke Malaysia didatangkan dari Polandia, Italia, Jerman, India, dan negara lainnya.

“Namun, kementerian akan mengintensifkan pemantauan produk cokelat Kinder di pintu masuk negara untuk memastikan tidak ada produk tercemar yang masuk ke pasar lokal.

“Kementerian selalu sensitif dan concern terhadap hal-hal yang dapat mengancam kesehatan konsumen,” katanya dalam keterangannya.

Mohd Salim juga menyarankan konsumen yang memiliki kekhawatiran tentang masalah keamanan pangan untuk menghubungi dinas kesehatan kabupaten terdekat atau Departemen Kesehatan negara bagian selain mengunjungi situs web http://moh.spab.gov.my atau halaman Facebook divisi di http://www.facebook.com/bkkmhq.

Dilaporkan beberapa produk cokelat Kinder, seperti Kinder Surprise, Kinder Mini Eggs, Kinder Surprise Maxi 100g, Kinder Schokobons, dan Kinder Egg Hunt Kit ditemukan terkontaminasi salmonella typhimurium.

Salmonella typhimurium adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan dengan gejala demam, kram perut dan diare, terutama pada anak-anak. – Bernama

READ  Menembus Baterai GMC Hummer EV Akan Mengambil 'Lonjakan Baja yang Dikeraskan'