beberapa lusin cewek-cewek Mereka terluka setelah melompat dari atap untuk melarikan diri dari a api yang terdaftar di gedung sekolah dasar dan menengah Pesantren Mwanga, yang berlokasi di Distrik Lualaba, Wilayah Katanga, di Republik Demokrasi Kongo.
Peringatan: Materi berikut berisi gambar dengan dampak visual yang tinggi. Apresiasi disarankan.
Beberapa video yang beredar di media sosial memperlihatkan saat-saat putus asa yang dialami oleh siswi-siswi sekolah katolik tersebut, dan berapa banyak siswi yang memutuskan untuk melompat dari ketinggian 4 meter, putus asa agar tidak terjebak dalam kobaran api.
Untuk mencoba membantu mereka, sebuah tangga dipasang, tetapi itu tidak cukup berguna karena banyaknya gadis yang ingin selamat dari api.
Apa yang menyebabkan kebakaran sekolah Kongo?
Pihak berwenang tidak merinci penyebab kebakaran tersebut. Namun, diketahui berasal dari bangunan di tingkat dasar dan menengah.
“Untuk menghindari kebakaran ini, para siswa melompat dari atap gedung dari ketinggian 4 meter.”
kata saksi yang memberikan keterangannya kepada polisi.
Banyak siswa mengalami patah tulang dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan medis. Tidak ada laporan kematian atau luka bakar.
Sedikitnya 97 siswa terluka, termasuk sekitar 30 orang yang mengalami patah tulang di tubuh mereka.
Bagaimana reaksi Anda terhadap kebakaran di sekolah?
Di jejaring sosial, banyak netizen mengingat beberapa rekomendasi sebelum terjadi kebakaran di sebuah sekolah. Beberapa di antaranya, menurut pakar perlindungan sipil, adalah:
- Tetap tenang dan jangan lari: kepanikan dapat memperburuk situasi dan menyebabkan kecelakaan
- Jangan gunakan lift, karena Anda bisa terjebak
- Tutupi hidung
- Pergilah menuju titik pertemuan setelah berada di luar gedung
- Jangan kembali ke gedung
More Stories
Harris dan Trump melakukan tur maraton ke negara-negara bagian penting untuk mengakhiri kampanye pemilu pemilu Amerika Serikat
Seorang gadis menyelamatkan dirinya dari tembakan dengan berpura-pura mati; Saudara laki-lakinya adalah penembaknya
Apa fenomena cuaca Dana, yang juga dikenal sebagai “pendaratan dingin”?