SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Para peneliti telah mengembangkan sensor yang dapat dipakai yang dapat mendeteksi infeksi seperti COVID-19 dan influenza melalui keringat manusia – Chip Chick

Para peneliti telah mengembangkan sensor yang dapat dipakai yang dapat mendeteksi infeksi seperti COVID-19 dan influenza melalui keringat manusia – Chip Chick

Sejak Fitbits dan Apple Watches merevolusi pemantauan kesehatan dalam skala besar melalui penggunaan sensor yang dapat dikenakan, banyak penelitian baru telah berusaha untuk mendorong batas kemampuan sensor yang dapat dikenakan.

Sekarang, tim bioteknologi dari University of Texas di Dallas telah bekerja sama dengan EnLiSense LLC untuk membuat sensor yang dapat dipakai yang dapat mengidentifikasi penyebaran infeksi melalui keringat.

Studi mereka diterbitkan di Teknologi Material Canggihmenemukan bahwa sensor keringat dapat mendeteksi dua biomarker penting – satu dikenal sebagai protein yang dapat diinduksi gamma (IP-10) dan yang lainnya dikenal sebagai faktor terkait tumor nekrosis terkait apoptosis (TRAIL).

Jika sensor yang dapat dikenakan mendeteksi peningkatan kadar salah satu tanda vital Anda dalam keringat Anda, badai seluler kemungkinan besar terjadi di tubuh Anda.

Badai sitokin adalah reaksi kekebalan yang terjadi ketika tubuh manusia mengalami infeksi parah.

Dr Shalini Prasad, Kepala Departemen Bioteknologi, menjelaskan betapa belum pernah terjadi sebelumnya pendeteksian penanda ini oleh keringat.

“Pekerjaan kami merupakan terobosan karena, hingga saat ini, belum jelas apakah molekul-molekul ini ada dalam keringat,” kata Dr. Prasad.

“Kami telah menunjukkan bahwa teknologi keringat pasif volume rendah kami memang mampu mengukur biomarker ini.”

Dan dengan risiko infeksi COVID-19 yang terus ada di seluruh dunia, sensor ini memberi pemakai wawasan awal tentang kepositifan mereka terhadap virus corona. Itu juga dapat mendeteksi influenza.

Viacheslav Lakobchuk – stock.adobe.com – untuk tujuan ilustrasi saja, bukan orang yang sebenarnya

Berlangganan buletin Chip Chick dan dapatkan cerita seperti ini langsung dikirim ke kotak masuk Anda.

READ  Lautan besar telah ditemukan di bawah kerak bumi yang mengandung lebih banyak air daripada di permukaan