SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pengusaha Callisto Tanzi, yang bertanggung jawab atas kebangkrutan penipuan terbesar di Eropa, telah meninggal di Italia

FOTO FILE: Mantan presiden Parmalat Callisto Tanzi meninggalkan kantor kehakiman di Parma, Italia utara, pada 18 Desember 2004
FOTO FILE: Mantan presiden Parmalat Callisto Tanzi meninggalkan kantor kehakiman di Parma, Italia utara, pada 18 Desember 2004

mantan pengusaha italia Callisto Tanzi, protagonis pada tahun 2003 dari kebangkrutan penipuan terbesar di Eropa sampai saat itu, kebangkrutan kelompok susu Parmalat, meninggal pada usia 83 di kota Italia Parma (Emilia-Romagna, utara), surat kabar lokal melaporkan pada hari Sabtu.

Tanzi telah dirawat di rumah sakit di Parma sejak pertengahan Desember Infeksi paru-paru, tidak terkait dengan virus coronaSebelumnya, dia berada di bawah tahanan rumah karena menjalani hukuman penjara 17 tahun atas skandal Parmalat, yang sekarang dikendalikan oleh kelompok Prancis Lactalis.

Ia lahir di kotamadya Collecchio, di wilayah Emilia-Romagna (Utara) pada 17 November 1938, Pada usia 22 tahun, Tanzi mendirikan perusahaan susu yang dengan cepat menjadi multinasional yang kuat, dengan 130 pabrik di seluruh dunia.

Dari menjadi salah satu pengusaha Italia paling terkenal di tingkat internasional, pada tahun 2003 ia menjadi juara penipuan keuangan terbesar di Eropa, ketika Ditemukan bahwa dia telah memalsukan akun perusahaan selama bertahun-tahun dan mengumpulkan lubang sebesar 14.000 juta euro. Saat itu, sekitar 36.000 orang bekerja di Parmalat di 30 negara.

FOTO FILE: Calisto Tanzi, pendiri Parmalat, berdebat dengan pengacaranya di pengadilan Milan pada 28 September 2005 (Reuters/Daniele La Monaca)
FOTO FILE: Calisto Tanzi, pendiri Parmalat, berdebat dengan pengacaranya di pengadilan Milan pada 28 September 2005 (Reuters/Daniele La Monaca)

Dia menyatakan dirinya dalam penangguhan pembayaran dan Skandal tersebut mempengaruhi lebih dari 100.000 investor di seluruh dunia yang membeli obligasi korporasi.

Pengusaha itu mengkonfirmasi pada saat itu bahwa lusinan politisi Italia, termasuk Perdana Menteri tiga kali Silvio Berlusconi, telah menerima uang dari perusahaan selama bertahun-tahun sebagai imbalan atas layanan kepada perusahaan.

Tanzi dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena penipuan di tingkat pertama pada tahun 2008 dan pada tahun 2011 Pengadilan Tinggi di Bologna memvonisnya 17 tahun penjara.

Dengan informasi dari EFE

Baca terus: