SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Presiden Indonesia memperingatkan kebakaran hutan saat titik-titik panas diidentifikasi

JAKARTA: Presiden India-Indonesia Joko Widodo pada Senin (22 Februari) mengatakan pemerintah daerah harus bersiap-siap menghadapi kebakaran yang bisa terjadi akhir tahun ini karena titik api ditemukan di pulau Sumatera.

Negara Asia Tenggara telah mengalami kebakaran hutan tropis terbesar di luar Amazon dan Kongo dalam beberapa tahun terakhir, membawa spesies berbahaya yang terancam punah seperti orangutan dan harimau dan menyebabkan mati lemas di seluruh wilayah.

“Sembilan puluh sembilan persen kebakaran hutan disebabkan oleh manusia, baik disengaja maupun lalai,” kata Djokovic, yang dikenal luas sebagai presiden, pada pertemuan virtual dengan para pejabat.

Petani sering menggunakan api sebagai metode pembukaan lahan yang murah, dan presiden meminta pemerintah daerah untuk menyiapkan infrastruktur pengendalian kebakaran.

Sumatera berisiko mengalami kebakaran hutan bulan ini dan wilayah Kalimantan di pulau Kalimantan serta pulau Sulawesi diperkirakan akan mengalami kebakaran hutan dari Mei hingga Juli, periode dari Agustus hingga September.

Baca: Hutan dibutuhkan untuk menyerap karbon, tetapi planet yang lebih hangat bisa segera membalikkan sakelar penting

Presiden mengatakan kebakaran dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan dan “belum lagi kerusakan lingkungan dan ekosistem kita”.

Kebakaran, yang terkadang ditujukan untuk menghancurkan lahan perkebunan kelapa sawit di antara produsen komoditas utama dunia, adalah yang paling dahsyat pada tahun 2015, dengan perkiraan Bank Dunia bahwa mereka menyebabkan kerusakan sebesar $ 16,1 miliar.

Sementara itu, total kerusakan dan kerugian ekonomi akibat kebakaran tahun 2019 setidaknya mencapai $ 5,2 miliar, setara dengan 0,5 persen dari PDB, menurut Bank Dunia.

Jumlah titik api di provinsi Rio di pulau Sumatera telah meningkat menjadi 63 hingga Senin, kata kantor berita negara Andhra mengutip seorang pejabat meteorologi.

READ  Perils membuat database eksposur untuk Indonesia, Filipina, dan Thailand