SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Sebuah studi baru menemukan bahwa manusia akan dapat bereproduksi di Mars karena sperma dapat hidup di sana hingga 200 tahun

Sebuah studi baru menemukan bahwa manusia akan dapat bereproduksi di Mars karena sperma dapat hidup di sana hingga 200 tahun

Mars Santa Cruz Gunung NASA Perseverance Rover
Penjelajah Mars NASA menggunakan pencitra Mastcam-Z dengan kamera ganda untuk menangkap gambar “Santa Cruz,” sebuah bukit sekitar 1,5 mil dari penjelajah, pada 29 April 2021. NASA / JPL-Caltech / ASU / MSSS
  • Sebuah studi ilmiah telah menunjukkan bahwa manusia akan dapat bereproduksi di Mars.

  • Para ilmuwan telah menemukan bahwa sperma dapat hidup di Planet Merah hingga 200 tahun.

  • Para peneliti sebelumnya percaya bahwa radiasi ruang angkasa akan menghancurkan DNA kita, membuat reproduksi menjadi tidak mungkin

  • Lihat cerita lainnya di halaman Business Insider.

Reproduksi manusia akan dimungkinkan di Mars karena sperma dapat bertahan di sana hingga 200 tahun, a studi menyarankan.

Hasilnya adalah bagian dari percobaan enam tahun di mana para ilmuwan menyimpan sperma tikus di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan memaparkannya pada radiasi mematikan.

Seperti Laporan Surat HarianPara peneliti percaya bahwa radiasi di luar angkasa akan menghancurkan DNA manusia dan membuat reproduksi menjadi tidak mungkin. Kanker dianggap sebagai risiko kesehatan potensial bagi manusia.

Namun enam tahun kemudian, para ilmuwan menemukan bahwa sperma tikus yang disimpan di stasiun luar angkasa masih utuh.

Mereka juga mengeksposnya ke sinar-x di tanah dan menemukan bahwa itu tidak mempengaruhi kesuburan.

Salah satu penulis studi, Profesor Sayaka Wakayama, dari Universitas Yamanashi Jepang, mengatakan kepada Daily Mail: “Banyak keturunan alami diperoleh secara genetik. Penemuan ini penting bagi umat manusia untuk maju di era ruang angkasa.”

“Ketika saatnya tiba untuk bermigrasi ke planet lain, kita perlu melestarikan keragaman sumber daya genetik, tidak hanya untuk manusia tetapi juga untuk hewan peliharaan dan hewan peliharaan,” tambahnya.

Hasil penelitian datang beberapa hari setelah berakhirnya helikopter NASA Ibdaa Penerbangan ketujuh di Mars.

Sebuah penjelajah gigih yang membawa kreativitas ke Mars menjelajahi planet ini untuk mencari tanda-tanda kehidupan. Menurut Kate Duffy dari Insider, Ketekunan diatur untuk bepergian tiga mil melintasi Mars selama beberapa bulan ke depan.

Badan tersebut mengatakan bahwa ketekunan akan membantu NASA dalam ekspedisi daratnya memahami geologi Kawah Jezero dan menjelajahi daerah tersebut untuk mencari tanda-tanda kehidupan mikroskopis kuno. dalam situasi saat ini.

Baca artikel aslinya di tertarik pada perdagangan