SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Sistem AI baru OpenAI DALL-E 2 dapat membuat gambar memukau dari teks

Sistem AI baru OpenAI DALL-E 2 dapat membuat gambar memukau dari teks

Kembali pada Januari 2021, OpenAI diperkenalkan DALL-E, jaringan saraf yang menurut perusahaan dapat “mengambil teks apa pun dan membuat gambar darinya,” menurut kepala ilmuwan dan salah satu pendiri OpenAI, Ilya Sutskever. Ini termasuk konsep yang mungkin tidak pernah ada selama pelatihan.

Sekarang, perusahaan kembali dengan versi yang lebih mengesankan dari program sebelumnya yang disebut DALL-E. Berdasarkan Situs web OpenAI“DALL-E 2 adalah sistem AI baru yang dapat membuat gambar dan seni realistis dari deskripsi dalam bahasa alami.”

Astronot di atas kuda dan banyak lagi

Situs web memberikan banyak contoh karya sistem AI dan mereka sangat mengesankan. Misalnya, kata “seorang astronot” “menunggang kuda” dan “dengan gaya fotorealistik” menghasilkan gambar yang kami tampilkan di atas.

Yang mencengangkan di sini adalah sistem AI memahami di mana menempatkan astronot di atas kuda dan apa itu gambar fotorealistik. OpenAI lebih lanjut menyatakan bahwa “DALL·E 2 dapat membuat pengeditan realistis pada gambar yang ada dari teks bahasa alami. Ini dapat menambah dan menghapus elemen sambil memperhitungkan bayangan, pantulan, dan tekstur.”

Contoh-contoh menunjukkan bagaimana program memang dapat menambahkan fitur atau menghilangkannya seluruhnya di dalam gambar sambil tetap membiarkannya dalam kondisi baik. Terakhir, OpenAI mengungkapkan bahwa “DALL·E 2 dapat mengambil gambar dan membuat variasi berbeda yang terinspirasi dari aslinya.” Hal ini diilustrasikan oleh lukisan yang dibuat sedikit berbeda pada setiap versi dengan tetap mempertahankan ciri-ciri lukisan secara keseluruhan.

Bagaimana DALL-E mencapai semua ini?

OpenAI menjelaskan bahwa “DALL E 2 telah mempelajari hubungan antara gambar dan teks yang digunakan untuk menggambarkannya. Ini menggunakan proses yang disebut “difusi,” yang dimulai dengan pola titik acak dan secara bertahap mengubah pola itu ke arah gambar ketika mengenali spesifik aspek gambar itu.” Lebih baik lagi, kebijakan konten OpenAI tidak mengizinkan pengguna untuk membuat konten kekerasan, dewasa, atau politik, di antara kategori lain yang membuat program ini aman untuk semua orang.

READ  Dua tim peneliti secara independen menggunakan ruang untuk mengukur keanekaragaman hayati