SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Studi: Hampir 18 juta orang dewasa di AS telah lama menderita Covid pada awal tahun 2023

Menurut laporan terbaru yang diterbitkan di JAMA Data Brief, sekitar 7% orang dewasa AS – sekitar 18 juta orang – mengalami gejala Covid yang berkepanjangan pada awal tahun lalu.

kertas, Diterbitkan pada bulan JuniStudi ini didasarkan pada data tahun 2023 yang dikumpulkan dalam Survei Pengeluaran Medis (MEPS), sebuah analisis yang disponsori oleh Badan Penelitian dan Kualitas Layanan Kesehatan.

Survei Rumah Tangga Penduduk Sipil yang Tidak Dilembagakan di Amerika Serikat menggunakan sampel yang mewakili secara nasional sekitar 17.000 orang dewasa berusia 18 tahun ke atas. Dari jumlah tersebut, 8.275 orang dewasa dilaporkan mengidap COVID-19, dan sekitar 1.200 di antaranya mengindikasikan bahwa mereka mengalami gejala COVID jangka panjang.

Survei MEPS juga menanyakan peserta tentang riwayat vaksinasi COVID-19 dan dosis booster mereka. Hanya 6% responden yang divaksinasi dan menerima suntikan booster melaporkan gejala COVID jangka panjang dibandingkan 8% dari mereka yang tidak divaksinasi. Temuan tersebut menunjukkan bahwa “dosis booster dapat meningkatkan perlindungan terhadap Covid-19 jangka panjang, mungkin karena dosis booster mengurangi risiko Covid-19 yang parah,” tulis para peneliti.

Covid yang panjang Ini didefinisikan sebagai suatu kondisi yang memiliki gejala Gejalanya menetap selama tiga bulan atau lebih setelah infeksi awal COVID-19, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Long Covid lebih sering terjadi pada mereka yang menderita Covid-19 parah, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Studi ini juga menemukan perbedaan signifikan dalam laporan gejala jangka panjang Covid antara pria dan wanita, dimana perempuan lebih cenderung melaporkan gejala pada setiap kelompok umur – 9 persen perempuan versus 5 persen laki-laki. Responden yang memiliki kondisi kesehatan penyerta seperti emfisema, bronkitis kronis, dan asma lebih mungkin melaporkan sudah lama mengidap Covid-19, begitu pula responden berkulit putih dan Latin dalam survei tersebut.

Long Covid dapat mencakup berbagai gejala – termasuk kelelahan, kabut otak, rasa tidak enak badan setelah beraktivitas, batuk, demam, dan kesulitan bernapas. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit juga mencatat bahwa belum ada tes laboratorium yang dapat mendiagnosis secara pasti apakah gejala tersebut disebabkan oleh Covid yang berkepanjangan.

Artikel ini adalah bagian dari seri “The Big Number” The Washington Post, yang membahas secara singkat sisi statistik dari masalah kesehatan. Informasi tambahan dan penelitian terkait tersedia melalui hyperlink.