SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Gempa langka mengungkapkan bahwa kerak Mars lebih tebal dari Bumi

Gempa langka mengungkapkan bahwa kerak Mars lebih tebal dari Bumi

Gambar representatif ini menunjukkan planet Mars di luar angkasa. -AFP/Berkas

Setelah gempa kuat di Mars, para ilmuwan planet memperhatikan bahwa keraknya lebih tebal dari pada Bumi.

Menurut laporan peneliti dalam sebuah makalah yang menunggu kemunculannya di Geophysical Research Letters, kerak rata-rata memiliki ketebalan antara 42 dan 56 kilometer, yang 70 persen lebih tebal dari rata-rata kerak benua di Bumi.

Laporan itu mengatakan pengukuran itu didasarkan pada data dari penyelidikan Insight NASA, seismometer stasioner yang telah merekam gelombang beriak di interior Mars selama empat tahun Bumi.

Mei lalu, seluruh Planet Merah berguncang dengan kekuatan 4,7 skala Richter dan berlangsung lebih dari enam jam.

“Kami benar-benar beruntung mendapatkan gempa ini,” kata seismolog Doyeon Kim dari ETH Zurich.

Kim dan rekan-rekannya mengkonfirmasi ketebalan kerak di seluruh planet dengan bantuan Insight, yang merekam gelombang seismik dari gempa bumi yang melanda planet tersebut hingga tiga kali.

Replika Mars Lander InSight dipamerkan di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di Pasadena, California pada 26 November 2018. – AFP

Menurut hasil tim — selain kerak yang lebih tebal dari Bumi dan Bulan — juga tidak konsisten di seluruh Mars.

Temuan ini dapat menjelaskan perbedaan ketinggian utara-selatan yang besar di planet ini.

Menurut data topologi dan gravitasi dari orbit Mars, belahan utara planet ini jauh lebih rendah daripada belahan selatan.

Para peneliti menduga hal itu mungkin disebabkan oleh perbedaan kerapatan batuan di kedua wilayah planet tersebut.

Namun, setelah penemuan Kim dan rekan-rekannya, ditemukan bahwa kerak bumi lebih tipis di belahan bumi utara, sehingga batuan di kedua belahan bumi cenderung memiliki kerapatan rata-rata yang sama.

Selain itu, saat menghitung kedalaman kerak, tim juga menghitung bahwa sebagian besar panas internal Mars mungkin berasal dari kerak.

“Sebagian besar panas ini berasal dari unsur radioaktif seperti potasium, uranium, dan torium. Diperkirakan 50 hingga 70 persen unsur ini mungkin berada di kerak bumi, bukan di mantel yang mendasarinya,” kata penelitian tersebut.

READ  NASA melihat reruntuhan di Mars dengan helikopter yang cerdik

Pengungkapan ini juga mendukung gagasan bahwa aktivitas vulkanik mungkin masih ada di beberapa bagian Mars, yang meniadakan klaim bahwa “Planet Merah telah mati”.