SRI TV

Ikuti perkembangan terbaru Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Sri Wijaya TV, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Smithsonian untuk mendapatkan beberapa sampel asteroid yang dikembalikan oleh NASA

Smithsonian Institution mengatakan minggu ini bahwa Museum Nasional Sejarah Alam berharap dapat memperoleh beberapa materi langit yang dikembalikan oleh pesawat ruang angkasa NASA pada hari Minggu dari sebuah asteroid sekitar 200 juta mil dari Bumi.

Materi tersebut, yang berasal dari kelahiran tata surya, dijatuhkan dengan parasut ke gurun Utah oleh pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx milik NASA tiga tahun setelah ditemukan oleh wahana dari asteroid Bennu. Pesawat luar angkasa itu kemudian melanjutkan untuk memeriksa asteroid lain.

NASA mengatakan sampel tersebut tidak akan mengandung mikroba asing yang dapat menginfeksi penduduk bumi.

“Karena lingkungan radiasi yang keras di luar angkasa, tidak ada kemungkinan sampel yang diambil dari Bennu mengandung organisme hidup,” kata badan antariksa tersebut.

Kapsul NASA yang membawa potongan asteroid berhasil mendarat di Utah

Museum Sejarah Alam di Washington Mall memperkirakan akan menerima dua sampel Bennu pada musim gugur ini, kata Smithsonian Institution.

Hadiah utama akan diberikan kepada inisiatif penelitian Our Unique Planet milik museum “yang berupaya menjawab pertanyaan mendasar tentang asal usul kehidupan, lautan, dan benua di Bumi,” kata juru bicara museum Ryan Lavery melalui email.

Ia menambahkan, karya kedua akan dipajang di Aula Geologi, Permata, dan Mineral museum. Tanggal pembukaannya akan diumumkan kemudian.

Pada malam hari tanggal 20 Oktober 2020, pesawat luar angkasa OSIRIS-REx mendekati asteroid yang seukuran gedung pencakar langit kota besar tersebut. Saat mendekat, lengan robot penjelajah itu menghantam permukaan, mengaduk puing-puing dan mengumpulkan sebagiannya, kata NASA.

Pesawat luar angkasa itu kemudian mundur dan pulang.

Berapa banyak yang ada dalam sampel tidak diketahui. Beberapa tumpah selama manuver, namun komandan misi yakin masih tersisa sekitar 8,8 ons.

Bennu berusia sekitar 4,5 miliar tahun, sisa-sisa lahirnya tata surya. NASA ingin melihat terbuat dari apa. NASA juga ingin mempelajari material yang diekstraksi dari suatu objek yang memiliki kemungkinan sangat kecil untuk bertabrakan dengan Bumi dalam waktu sekitar satu abad.

Sampel tersebut dipindahkan ke laboratorium khusus di Johnson Space Center di Houston. Di sana, para ahli akan membongkar, mengeluarkan, menginventarisasi, dan menimbang wadah berisi material tersebut.

NASA mengatakan sejumlah debu hitam dan puing-puing telah ditemukan di bagian tabung tersebut.

NASA mengatakan pada platform X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter: “Sampel tersebut akan dibagikan kepada lebih dari 200 ilmuwan di seluruh dunia, dan sebagian darinya akan disimpan untuk dipelajari oleh generasi mendatang.”

Badan antariksa mengatakan akan mengungkap sampel tersebut pada 11 Oktober pukul 11 ​​​​pagi